SELAMAT DATANG DI BLOG INGE INDRAWATI

My Album

Sabtu, 19 November 2011

PENCARIAN PLANET BARU

                          illustrasi Planet Super Bumi

Selama ini kita kerap bertanya tanya," adakah planet lain seperti planet Bumi "? Bilamana ada, apakah planet tersebut layak untuk huni? Atau apakah planet yang mirip bumi itu ada penghuni nya? Pertanyaan pertanyaan anda semua juga sama dengan pertanyaan pertanyaan para ahli Astronom.

Para ahli Astronom juga menyelediki apakah ada Tata Surya lain di alam semesta yang mirip Bumi. Kemudian para Astronom mengumumkan penemuan 50 planet di sekeliling bintang jauh dan penemuan ini merupakan jawaban dari pertanyaan kalian semua termasuk para astronom.

Penemuan planet berjumlah 50 disebut exo-planet. Exoplanet di temukan dengan memakai teleskop dari amerika selatan. Untuk mencari keberadaan exoplanet, harus menggunakan trik tertentu. Kenapa? Karena lokasinya yang teramat jauh dan juga sangat kecil  dan gelap sekali untuk bisa di foto. Cara nya, yaitu dengan melihat apabila bintangnya bergoyang. Pasti kalian herankan, kenapa bisa begitu?

Jikalau sebuah bintang mempunyai planet, ia akan sedikit merasakan adanya gangguan dari gaya tarik planet tersebut, sehingga membuat bintang sedikit bergoyang. Dengan melihat goyangan bintang tersebut maka para astronom dapat mengetahui ada berapa exoplanet yang mengorbit bintang itu dan berapa massa nya.

Para astronomo menemukan bahwa setengah dari bintang yang mirip matahari punya setidaknya 1 planet yang lebih ringan dari Saturnus. Dan dari 50 exoplanet yang baru ditemukan itu , 16 di antara nya disebut super Bumi yang artinya massa nya satu sampai sepuluh kali massa Bumi. 

Super Bumi, salah satu planet yang paling menarik perhatian yang di temukan para astronom karena ia berada di jarak yg tepat dari bintang untuk punya air dalam wujud cair.

Menurut kalian, apakah planet tersebut berpenghuni? Kita tunggu saja informasi dari para astronom selanjutnya.






Rabu, 16 November 2011

AKANKAH FLARE MATAHARI BUNUH MANUSIA DI TAHUN 2012?


Dengan meningkatnya aktifitas matahari sejak bebrapa bulan yang lalu, dapat mengancam keselamatan penduduk bumi. Namun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menegaskan bahwa peningkatan denyut matahari tidak akan menghancurkan manusia pada tahun 2012.

Flare adalah letupan material berenergi tinggi di permukaa matahari. Sekali bereaksi dia menjurus keluar maka flare sanggup mengeluarkan energi hingga enam kali energi yang dilepaskan seluruh permukaan matahari dalam satu detik. Material yang di kelurkan biasanya berupa elektron, ion, dan atom. Mereka bergerak mendekati Bumi 1-2 hari setelah meledak.

Ahli Antariksa NASA, Karen C Fox, mengatakan energi ini tetap tidak cukup untuk menciptakan bola api pembunuh untuk penduduk planet yang terletak untuk 150 juta kilometer dari matahari.

Lapisan atmosphere bumi mempunyai perlindungan dari awan energi tinggi. Setiap partikel yang akan menuju ke permukaan bumi akan di hadang oleh gas gas yang beterbangan di lapisan tinggi tanpa sempat menyentuh permukaan bumi.

Penelitian terbaru menunjukkan, sebenarnya puncak aktifitas  gejolak matahari terjadi pada akhir tahun 2013 atau pada awal tahun 2014 bukan terjadi pada akhir tahun 2012 yang selama ini di beritakan.

Flare dapat mengancam bumi dalam bentuk lain yaitu saluran komunikasi dapat terganggu jika awan materi berenergi tinggi ini menghantam lapisan atmosphere bagian atas. Apabila partikel ini menghantam satelit yang berada di orbit, maka dapat menyebabkan kerusakan elektronik permanen dan bisa juga mendorong satelit itu melenceng dari lintasan yang semestinya.

"Teknologi yang dikembangkan manusia sangat bergantung pada jaringan satelit. Kendaraan pribadi maupun umum, misalnya, mengantungkan rencana perjalanan dari informasi posisi yang didapatkan dari satelit GPS. Begitu pula dengan akurasi jam dalam traksaksi keuangan Pemerintah ataupun Swasta yang berpotensi terganggu oleh rusaknya satelit GPS," ujar Fox.

Pada tahun 1989, flare berenergi tinggi sampai ke bumi, semua seluruh jaringan listrik lumpuh. Penduduk Canada terpaksa menyalakan lilin sebagai pengganti lampu, kemudian beberapa saat pemerintah amerika dapat mengendalikan situasi, sehingga normal kembali jaringan listriknya.