SELAMAT DATANG DI BLOG INGE INDRAWATI

My Album

Sabtu, 11 Agustus 2012

Tahukah Anda, Bintang Pun Menjerit Apabila Masuk Ke Dalam Lubang Hitam



Para ilmuwan mencatat jatuhnya suatu bintang yang ditelan oleh Lubang Hitam, mengeluarkan bunyi mirip jeritan manusia.  "Anda dapat menganggapnya seperti itu jika mendengarkannya," kata astronom Jon Miller dari Universitas Michigan.

Namun dalam ruang angkasa, tidak ada yang dapat mendengar suara. Tanpa media untuk menyalurkannya, gelombang suara tidak dapat melakukan perjalanan melalui ruang vakum. Miller menjelaskan, yang dimaksudkannya dengan "jeritan" adalah bintang memancarkan sinyal osilasi pada frekuensi yang, jika dikonversi menjadi sesuatu yang terdengar, akan terdengar seperti suara jeritan.

Sinyal, secara ilmiah dikenal sebagai  osilasiquasiperiodic terus terjadi setiap 200 detik, tapi kadang-kadang menghilang. "Sinyal tersebut seringkali terdeteksi pada Lubang Hitam yang lebih kecil dan mereka diyakini berasal dari materi akan segera tersedot," kata Rubens Reis, dari Einstein Postdoctoral Fellow, yang menuliskan temuan itu dalam Science Express.

"Sebelum tersedot Lubang Hitam, sisa-sisa bintang yang telah aus harus membentuk sebuah cakram akresi di sekitar Lubang Hitam," kata Reis. "Cakram akan memanas dan kita bisa melihat emisi yang dipancarkan sangat dekat dengan Lubang Hitam dalam sinar-X. Saat tersedot, terjadi goyangan quasiperiodic dan sinyal itu kami deteksi."

Sebuah tim di Universitas Michigan mencatat sinyal itu menggunakan teleskop Suzaku dan XMM-Newton yang mengorbit di angkasa. Sementara fenomena serupa telah diamati dalam Lubang Hitam sebelumnya, para ilmuwan tidak pernah mendeteksi peristiwa semacam itu dari lokasi yang begitu jauh. Jarak Lubang Hitam dari galaksi kita sekitar 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Draco.

"Penemuan kami membuka kemungkinan mempelajari orbit yang dekat dengan Lubang Hitam dari jarak yang sangat jauh, dan itu bisa memungkinkan untuk belajar relativitas umum di bawah pengaturan yang ekstrem," kata Miller.

Selasa, 29 Mei 2012

GERHANA BULAN PADA TANGGAL 04-06-2012


Bulan Juni di minggu ke dua merupakan saat yang menyenangkan penggemar astronomi karena bisa menyaksikan gerhana bulan sebagian dan transit Venus.
Pada Senin, 4 Juni 2012, bulan terbit dengan sebagian permukaannya tertutup bayangan bumi. Peristiwa ini dikenal sebagai gerhana bulan sebagian dan berlangsung selama dua jam.


Indonesia bagian timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua menjadi tempat terbaik untuk menyaksikan gerhana bulan sebagian. Dari daerah ini, masyarakat bisa menyaksikan piringan bulan perlahan ditutup oleh bayangan. Peristiwa ini mulai terjadi pada pukul 18.59 WIT.


Di wilayah barat Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, peristiwa gerhana hanya berlangsung selama satu jam hingga pukul 19.06 WIB. Pasalnya, proses awal gerhana sudah terjadi ketika bulan belum terbit. Di Indonesia, gerhana bulan berikutnya baru bisa disaksikan pada 15 April 2014. Ketika itu seluruh permukaan bulan masuk ke dalam bayangan bumi.


Pada Rabu, 6 Juni 2012, fenomena transit Venus bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia ketika matahari terbit. Transit terjadi ketika planet Venus melintas di depan matahari menciptakan bulatan hitam yang bergerak perlahan.


Ketua Program Study Astronomi Institut Teknologi Bandung, Taufik Hidayat mengatakan, "Ini peristiwa langka yang baru bisa disaksikan 105 tahun lagi. Ini peristiwa sekali seumur hidup."


Transit langka ini berlangsung selama enam jam. Wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi lagi-lagi menjadi tempat observasi terbaik. Di daerah ini transit bisa disaksikan sejak pukul 07.09 WIT. Ketika itu matahari baru muncul di balik horizon dan Venus masuk perlahan ke dalam piringan surya. DI wilayah lain, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali baru menyaksikan peristiwa ini saat Venus sudah berada di dalam piringan matahari.


Transit terakhir yang pernah disaksikan manusia terjadi pada tahun 2004. Transit venus, kata Taufiq terjadi berpasang-pasangan dengan jarak 8 tahun. Setiap pasang transit berjarak dengan variasi 105 dan 122 tahun. Transit berikutnya baru terjadi pada 2117.


Sepanjang sejarah, manusia baru menyaksikan tujuh kali transit. Tiga transit terakhir mendapat sambutan meriah dari seluruh dunia. Kemeriahan tersebut dipastikan akan terjadi lagi pada tahun ini. Hanya segelintir negara saja yang tak bisa menyaksikan transit seperti Brazil, Afrika Selatan, dan Portugal. Negara lain di seluruh Asia, Australia, Eropa, Amerika Utara bisa menyaksikan fenomena ini.

Minggu, 08 April 2012

ASTEROID AKAN MENGHANTAM BUMI


Para peneliti yang tergabung dalam tim pelaksana PBB menyampaikan bahwa akan ada asteroid selebar 140 meter bernama 2011 AG5 kemungkinan besar akan menabrak Bumi di tahun 2040. Di perkirakan asteroid ini akan menabrak bumi tepat 28 tahun dari sekarang. Cara pencegahannya telah di bahas oleh para peneliti dalam pertemuan di Wina awal bulan Februari 2012.

Asteroid 2011 AG5 ditemukan pertama kali oleh tim pengamat di Mount Lemmon Survey, Arizona, Amerika Serikat 

Menurut Donald Yeomans dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) , perbandingan 2011 AG5 menabrak bumi adalah 1 berbanding 625 dan dikatakan lagi bahwa perhitungan ini masih belum tepat. Angka kemungkinan ini bs berubah seiring pengamatan lebih lanjut.

Mari kita berdoa, semoga hal yang demikian ini tidak akan terjadi .

Jumat, 09 Maret 2012

Badai Matahari Paling Besar Mengarah Ke Planet Bumi Dan Planet Mars


Badai matahari menghantam bumi kemarin pada tanggal 08-03-12, hari kamis pada pukul13.00-17.00 WIB. Dua ledakan badai matahari tersebut tergolong yang paling besar dalam kurun waktu 5 tahun yang terjadi pada hari rabu tanggal 07-03-12. 

Ledakkan matahari di golongkan menjadi tiga kelas, yaitu C,M, dan X. Kelas C menunjukkan ledakkan kecil,  kelas M menunjukkan ledakkan sedang, dan Kelas X menunjukkan ledakkan besar.

Dua ledakkan pada tanggal 07-03-12 yaitu hari rabu merupakan ledakkan X5,4 dan X1,3. Ledakkan pertama terjadi pada pukul 07.02 WIB, sedangkan ledakkan yang kedua terjadi satu jam setelah ledakkan yang pertama.

Ledakkan ini merupakan ledakkan terbesar yang pernah terjadi dalam lima tahun. Sebelum nya ledakkan terjadi pada tanggal 27 januari 2012, dan tergolong kelas X1,7. Erupsi matahari terbesar pernah terjadi pada tahun 2003, yang tergolong kelas X28..

Menurut pengamat yang bernama Tony Phillips, seorang astronom, ledakkan kelas X5,4 muncul pada bintik matahari AR1429.

Akibat dari badai matahari yang menghantam bumi menyebabkan munculnya aurora . Suasana indah ini dapat di nikmati di negara bagian Amerika Utara.

Badai matahari bisa mengakibatkan perubahan pada lapisan ionosfer di atmosfer bumi sehingga bisa mengganggu alat komunikasi radio, padamnya listrik, koneksi internet, dan juga bisa berdampak pada gangguan sistem perbankan.

Namun demikian badai matahari tidak sampai membuat permukaan suhu bumi meningkat, cuaca extrem, ataupun menyebabkan kepunahan manusia bumi. 


Selain bumi, planet mars juga terancam badai matahari. Susunan mars, bumi, dan matahari adalah segaris saat ini. Partikel bermuatan  dari matahari bergerak dengan kecepatan  1800-2000 kilometer perdetik membutuhkan waktu 3-4 hari untuk mencapai ke bumi. Adapun mars yang terletak sangat jauh akan mengalaminya  pada hari minggu tanggal 11-03-12.


Selama badai terjadi, beberapa satelit yang sedang mengorbit mars akan mengalami gangguan, sama halnya yang terjadi di bumi.


Sejumlah peneliti di seluruh dunia memprediksi puncak badai matahari akan terjadi pada pertengahan tahun 2013. Indikasi tersebut berdasar pada aktifitas matahari yang saat ini meningkat terus. Aktifitas matahari ini berupa medan magnet, bintik matahari, ledakkan matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik. Diperkirakan pada tahun 2012 - 2015 bintik matahari mencapai titik yang sangat banyak dan itu akan memicu banyak ledakkan. Dampak dari badai matahari, hanya merusak sistem teknologi saja. Hal ini dapat di antisipasi agar tidak menimbulkan kerusakan, dengan cara mematikan sementara jaringan satelit dan jaringan listrik selama badai matahari berlangsung.

Rabu, 22 Februari 2012

Ada Sekitar 3 Persen Planet Mars Berpenghuni


Menurut seorang ilmuwan australia bahwa sebagian besar Planet Mars berpenghuni mahluk hidup. Charleu Linweaver, Ilmuwan yang berasal dari Austaralia itu adalah seorang pembuat peta Mars. Mereka menemukan adanya kondisi yang memungkinkan mahluk hidup berkembang biak di Planet Merah itu. 

Tim Charleu Linweaver dari Universitas Nasioanal Australia membandingkan tekanan dan suhu antara Mars dengan Bumi agar dapat memperkirakan seberapa banyak perbedaan kondisi kedua planet tersebut, lalu melihat kemungkinan organisme hidup seperti di Bumi.

Menurut Charleu Linweaver, bagian wilayah Bumi yang bisa dihuni hanya sekitar 1 persen, di hitung dari pusat   sampai permukaan atmosfer. 
Temuannya justru 3 persen dari Planet Mars di huni mahluk hidup. Uniknya sebagian besar dari mahluk itu hidup dibawah permukaan.

Mungkin kah?

Permukaan Mars bertekanan rendah akibatnya air tak berbentuk cairan, namun berbeda dengan di bawah permukaan. Tekanan tanah membuat air beku mencair sesuai dengan kebutuhannya. Dibawah permukaan itu juga cukup hangat pada kedalaman tertentu, untuk bakteria dan mikroorganisme untuk bertahan di dalam planet.

Charleu Linweaver menyebut penelitiannya berdasarkan data kompilasi konverhensif dari semua planet selama puluhan tahun terakhir. Mereka meneliti menggunakan contoh sebagai pendekatan , lalu mereka pelajari tanda tanda kehidupan dari berbagai sisi tertentu di Mars. Para peneliti tersebut mempelajari seberapa kemampuan Mars menyediakan air yang sama standarnya dengan air di Bumi. 
Temperature permukaan Mars rata rata sekita 63 derajat celsius.       

Linweaver mengatakan bahwa penelitiannya sebagai estimasi terbaik yang mempublikasikan habitat mikroba di Mars dan temuan penting bagi evolusi manusia dari kehidupan mikroba.

Nah teman teman, mari kita tunggu kabar selanjut nya dari para ilmuwan itu. Apabila benar bahwa di Planet Mars berpenghuni, maka rumours tentang UFO benar adanya.

Kamis, 09 Februari 2012

Benarkah NAZA Menemukan Dua Puluh Enam Planet Baru Di Luar Tata Surya ?


Lagi lagi sebuah tim ilmuwan Naza telah menemukan 26 planet baru di luar tata surya. Dengan menggunakan Kepler, teleskop antariksa, mampu memantau sekitar150 ribu bintang.
Ke 26 planet yang di temukan, ukurannya berbeda beda. Ada yang lebih besar dari bumi bahkan ada yang melebihi besarnya dari planet yupiter.

Planet planet tersebut mengorbit bintang bintangnya, yang berukuran lebih besar dari matahari, satu kali tiap  enam hingga 143 hari. 

Seorang ilmuwan program misi Kepler bernama Doug Hudgins, mengatakan para ilmuwan tidak yakin planet planet yang baru di temukan itu mampu mendukung kehidupan.

"Kesemua planet itu berada dalam orbit yang lebih dekat orbit bumi mengelilingi matahari".

Dapat di pastikan bahwa planet planet tersebut cukup panas.

Ada sekitar 61 planet baru yang telah di ketemukan oleh para ilmuwan. Sejak dua tahun terakhir ini mereka mengamati alam semesta.

Dengan menggunakan teleskop Kepler, mampu mengidentifikasi planet planet yang jauh itu dengan terus memantau kecerahan bintang yang di orbitnya.

Tim Ilmuwan NAZA akan terus mencari  dan mencari planet baru yang mempunyai kehidupan seperti planet bumi imi.

ADAKAH?

Selasa, 24 Januari 2012

Bumi Di Landa Badai Matahari Terbesar Pada Hari ini



Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat  memprediksikan badai matahari terbesar sejak tahun 2005 terjadi pada hari ini. Efek yang dialami bumi adalah radiasi yang kuat.

Menurut NASA, semburan korona matahari (CME) akan mencapai kecepatan 2,253 km per detik. Badai matahari ini akan menyentuh lapisan atmosfer bumi pada Selasa 24-01-12, sekitar pukul 09.00 waktu AS. Badai matahari ini akan berlangsung selama kurang lebih 7 jam.

NASA mengkategorikan radiasi badai matahari ini mencapai level S3 atau kuat.

Sedangkan Space Weather Prediction Center (SWPC) menyatakan, cuaca akan terus meningkat di bumi sejak Selasa hingga Rabu 25-01-12 esok.

Semburan radiasi matahari berpotensi mengisolasi sistem komputer yang ada pada satelit bumi, merusak sambungan lsitrik, dan mengganggu transmisi radio. Selain itu, radiasi ini juga akan mempengaruhi manusia yang berada di luar angkasa maupun di ketinggian, seperti di pesawat.

Untuk menghadapi radiasi ini, sejumlah penerbangan di Kutub Utara telah dialihkan. Kemudian juga, peluncuran satelit ke luar angkasa juga akan dihentikan sementara, paling tidak menunggu hingga badai matahari selesai.

Sementara itu, tumbukan partikel-partikel bermuatan yang energik dengan atom yang ada dalam lapisan termosfer bumi akan menghasilkan Aurora di sekitar lingkaran Arktik.

"Badai matahari kali ini yang terbesar sejak Mei 2005, sedangkan yang lainnya hanya sekitar 10 persen," ucap fisikawan dari SWPC, Doug Biesecker.

Badai matahari ini juga akan mengganggu sistem GPS. Sedangkan pada Selasa malam, di langit akan terlihat warna dan cahaya tertentu yang merupakan efek badai matahari ini. Saat itu, sejumlah partikel energetik akan menyusup ke atmosfer bumi.

Senin, 16 Januari 2012

Telah Ditemukan Sebuah Kluster Galaksi Terbesar

Sebuah kluster galaksi terbesar dialam semesta telah di temukan oleh Para Astronom. Teleskop yang mereka gunakan berasal dari Cile, bernama teleskop kosmologi Atamaca. Galaksi itu berukuran dua miliar kali lebih besar dari matahari dan jarak nya tujuh miliar tahun cahaya.

Galaksi itu di namakan El Gordo yang artinya si gemuk. Sesuai dengan ukurannya yang sangat besar sekali. dan di tafsirkan bahwa galaksi tersebut akan beratambah lagi besar nya. Demikian di katakan oleh para astronom pada pertemuan komunitas Astronomi Amerika yang ke 219.

Profesor jack Hughes dari Universitas Rutger mengatakan ," El Gordo berada dalam jarak sekitar tujuh miliar tahun cahaya, dengan meneliti dan memahami El Gordo kita bisa memahami waktu struktur evolusi alam semesta."

Galaksi El Gordo, mewakili sebuah kluster galaksi yang baru separuh nya terbentuk. Dua kali lebih besar di bandingkan galaksi sejenis dalam jarak yang sama. Dua kluster galaksi yang lebih kecil di dekatnya juga ditemukan dan akan membantu pengungkapan usia galaksi raksasa ini. 

Tim astronom kemudian meneliti dengan menggunakan Teleskop Hubble untuk menunjukkan sejumlah proses  pembentukkan galaksi jarak jauh yang di kenal dengan nama protokluster. Cahaya yang terlihat dari El Gordo 
di yakini sudah terbentuk sejak tigabelas miliar tahun lalu di saat alam semesta baru berusia enam ratus juta tahun. 

Michele Trenti dari Universitas Colorado mengatakan," temuan ini sangat luar biasa karena kami menyaksikan  kelahiran sebuah kluster galaksi masa depan."

Di penghujum evolusi spektrum kluster itu, Willian Dawson dan tim Universitas California teleskop Hubble dan Chandra untuk menyaksikan tahap tabrakkan terakhir kluster galaksi yang belum pernah di saksikan sebelumnya.

Dua galaksi terpisah dari dua kluster berbeda saling bertubrukan dan tetap melintas . Namun gas tipis sebagai hasil tumbukan itu tetap berada di tempat tumbukkan. Dawson mengatakan penemuan struktur terbesar di alam semesta merupakan awal untuk dapat mempelajari alam semesta lebih jauh.

Pada akhir nya pengetahuan ini akan mengungkapkan proporsi relatif energi dan materi gelap untuk membantu memperkirakan ukuran El Gordo di kemudian hari.   

Minggu, 01 Januari 2012

Ancaman Nyata Seperti Apakah Dari Luar Angkasa Terhadap Bumi


Apa yang anda gambarkan di dalam pikiran anda tentang ancaman dari luar angkasa?
Pasti yang anda pikirkan adalah serangan dari mahluk luar angkasa dengan wajah yang sangat mengerikan, atau  monster berupa sosok raksasa berkulit hijau atau juga monster berukuran manusia kerdil yang sangat ganas.

Sebenarnya bukan itu ancaman yang nyata.
Pernah terpikirkah kepada anda bahwa pada suatu saat bumi di serang oleh serbuan bakteri yang telah mengalami mutasi sehingga menjadi pembunuh yang sangat ganas.

Yupp......itulah ancaman yang nyata.
Penelitian yang di lakukan oleh badan antariksa AS-NASA di luar angkasa menunjukkan , bakteri yang berasal dari bumi di ruang tanpa bobot mengalami mutasi menjadi bakteri yang amat mematikan.

Bakteri Salmonella yang di bawa dari bumi dalam misi wahana penerbangan ulang alik ke luar angkasa, terbukti mengalami mutasi menjadi bakteri amat mematikan. Untuk ujicoba, bakteri salmonella itu di bungkus dalam kemasan tiga lapis tahan pecah, tujuannya agar bakteri salmonella tidak lolos di udara.

Bakteri salmonella adalah bakteri berbentuk batang. Bakteri tersebut dapat memicu gejala keracunan makanan dengan di tandai buang air terus menerus pada manusia. Pada kondisi normal keracunan salmonella dapat di obati dengan antibiotik dan pemberian tambahan cairan elektrolyt tapi pada anak anak atau kelompok resiko, bakteri salmonella dapat memicu penyakit berat hingga kematian, seperti infeksi saluran pencernaan, typhus, atau paratyphus.

Setiba kembali ke bumi, bakteri salmonella yang di kembang biakkan di lingkungan tanpa bobot itu di uji coba  pada tikus di laboratorium. Hasilnya, bakteri yang di bawa ke luar angkasa membunuh tikus percobaan jauh lebih cepat dari pada tikus uji coba yang mendapat infeksi salmonella yang berkembang biak di bumi.

Menurut Dr. Cheryl Nickerson dari universitas Arizona, " ada sekitar150 sekuens gen dari salmonella yang di bawa ke ruang angkasa.

Bisa di bayangkan, seperti yang telah kita ketahui bahwa dengan manusia berada di ruang angkasa dengan kondisi tanpa bobot, maka sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi lebih lemah dari pada jika berada di bumi. Artinya para astronot yang tinggal lebih lama di luar angkasa  beresiko untuk terinfeksi bibit penyakit, apalagi jika bakteri yang menyerang itu telah mengalami mutasi.

Di masa depan, ancaman kesehatan semacam itu akan semakin sering di hadapi para astronot dalam misi cukup lama di luar angkasa. Sejauh ini penelitian baru mencakup serangan bakteri yang memang berasal dari bumi. Belum di ketahui, apakah di luar angkasa yang maha luas itu terdapat bakteri.

Sekarang yang perlu di pikirkan adalah pengembangan metode baru pengobatan dari penyakit yang di timbulkan, pembuatan obat obatan baru atau bahkan vaksinnya.


Tak bisa di bayangkan apa jadinya apabila laboratorium di luar angkasa mengalami kebocoran sehingga bakteri bakteri yang telah bermutasi itu lolos keluar, kemudian melayang layang hingga berbulan bulan lama nya di ruang antariksa dan masuk ke atmosfer bumi.
Atau bagaimana jikalau laboratorium di bumi yg mengalami kebocoran, sehingga bakteri salmonelli yg telah bermutasi itu lolos ke udara dan menyerang manusia.